Kamis, 11 Maret 2010

Manajemen Asuhan Kebidanan KB Suntik dengan Keluhan Perubahan BB

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
- Pengertian Secara Umum
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kelahiran tersebut.

- Pengertian Secara Khusus
KB adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari perempuan sekitar persetubuhan.

- KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Prof. Dr. Rustam, M.MPH, 1998:225).

B. Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara disuntikkan ini.
2. DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat)
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan cara disuntikkan IM.

C. Mekanisme Kerja
1. Primer : mencegah ovulasi
Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar hipofise terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak berubah, sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hipofise (menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat transportasi gamet dan tuba
- Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.


D. Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa melakukan sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra indikasi estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian estrogen/enggan minum pil tiap hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita yang mendekati menopause.

E. Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu:
1. Kontra indikasi secara mutlak
- Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskular
- Fungsi hati tidak / kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
- Varices berat
- Adanya kehamilan
2. Kontra Indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnormal pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal

F. Macam-macam Kontrasepsi Suntik
Ada 3 macam, yaitu:
1. Depo Provera
Adalah medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.
a. Komposisi
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air:
- Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
- Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
b. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot bokong musculus gluceus agak dalam.
c. Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal penyuntikan dilakukan secara teratur.

d. Keuntungan
- Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan pil
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat haid.
- Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
e. Efek Samping
- Reaksi anafilaksis
- Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
- Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur
- Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
- Gastrointestinal, mual
- Payudara lembek dan galaktorea
- Perubahan warna kulit ditempat suntikan
f. Cara Pemberian
- Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.
- Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.

2. Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot). Larutannya merupakan campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma melalui lendir servik.
a. Komposisi
Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam larutan minyak (depo norestirat)
b. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara IM. Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu setiap 12 minggu.
c. Efektivitas
Menyebabkan siklus haid lebih stabil, amenorhea lebih jarang dan fertilitas lebih cepat kembali setelah berhenti menjadi akseptor. Efektivitas dan angka kegagalan sama dengan pil kombinasi.
d. Keuntungan
- Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
- Tidak berefek buruk terhadap laktasi
- Kembalinya kesuburan lebih cepat
- Kadar Hb sering bertambah sehingga dapat mencegah anemia
- Siklus haid lebih stabil
e. Efek Samping
- Amenorhea
- Perdarahan berkepanjangan
- Badan terasa panas dan liang senggama kering
- Bertambahnya berat badan
- Rambut rontok
- Hiperpigmentasi sekitar pipi
f. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi
- Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
- Mulai hari pertama sampai ke-7 siklus haid
- Pada ibu yang tidak haid, infeksi diberikan setiap saat asal tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex atau jika berhubungan menggunakan kondom.
- Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil.
- Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan lain, dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan sebelumnya.
- Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai ke-7 siklus haid asal tidak hamil.
- Ibu tidak haid/dengan perdarahan tidak teratur
Pertama suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan kondom.

3. Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy progesterone acetat dan 5 mg estradiol cyplonate.
a. Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung:
- Medroxy progesteron acetat 50 mg
- Estradiol cypionate 10 mg
b. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg noretindrom enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan melalui IM sebulan sekali.
c. Efektivitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan/1000 wanita) selama tahun pertama penggunaan.
d. Keuntungan
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pada hubungan sex
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
- Jangka panjang
- Efek samping sangat kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
e. Efek Samping
- Perubahan pada kulit: gatal-gatal, penggelapan kulit,
- Sakit kepala, sakit pada dada
- Peningkatan BB
- Perdarahan berkepanjangan
- Anoreksia, rasa lelah, depresi
- Payudara lembek dan galaktosa
- Penyakit tromboembolik, tromboflebitis
- Perdarahan tidak teratur
f. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
- Bila disuntikkan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan kondom.
- Pada klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil.
- Jika pasca persalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan diberi suntikan kombinasi.
- Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan/dalam waktu 7 hari.
- Bila sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin ganti, suntikan dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu menunggu sampai datang haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode kontrasepsi lain tidak diperlukan.
- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan hari ke 1-7 siklus haid, kemudian AKDR dicabut segera.



















MANAJEMEN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK
LANGKAH I
Pengkajian
A. Identitas
Nama : ibu S Nama : bpk M
Umur : 25 Umur : 28
Suku : Minang Suku : Banjar
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl. Enggang Alamat :Jl.Enggang

B. Anamnese
Tanggal : 11 – Maret - 2010 Jam : 10.00 Am
Oleh : Bidan NF

1. Alasan kunjungan saat ini : Ibu ingin suntik KB ulang

2. Keluhan : Ibu mengatakan kalau BB bertambah banyak


3. Riwayat obsteri dan ginekologi

a. Riwayat menstruasi
HPHT tanggal : 24 – 02 - 2010
Lamanya : 6 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Siklus : 28 hari
Menarche : 14 tahun
Teratur/ tidak : Teratur
Dismenorhea : Tidak Ada
Keluhan lain : Tidak Ada
Konsistensi : Cair
Haid yang lalu : 24 – 02 - 2010
Lamaya : 6 hari

b. Flour albus : Ya
Banyaknya : Sedikit
Bau : Tidak berbau
Gatal : Tidak gatal

c. Tanda – tanda kehamilan
Test kehamilan : -

d. Riwayat penyakit/ gangguan reproduksi
Mioma uteri : Tidak Ada
Kista : Tidak Ada
Mola hidatidosa : Tidak Ada
PID : Tidak Ada
Endometriosis : Tidak Ada
KET : Tidak Ada
Hydramnion : Tidak Ada
Gemeli : Tidak Ada



4. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah dialami : Ibu tidak pernah menderita sakit parah, hanya demam dan pilek saja dan diobati oleh dokter.

b. Alergi obat-obatan atau makanan : Tidak Ada


5. Riwayat persalinan yang lalu

No TglLahir TempatLahir MasaGestasi JenisPersalinan Penolong Penyulit Anak
JK BB PB keadaan
1 2009 BPS Aterm Spontan Bidan T'a Laki"2900 48 Sehat


6. Riwayat menyusui
Anak I : Ya Lamanya : 6 bulan Alasan : -
Anak II : Lamanya : Alasan :

7. Riwayat KB
a. Pernah ikut KB : Ya
b. Jenis kontrasepsi yang digunakan : Suntik
c. Lamanya pemakaian : ± 1 tahun
d. Keluhan selama pemakaian : Berat badan bertambah banyak
e. Tempat pelayanan KB : BPS
f. Alasan ganti metode : -
g. Ikut KB atas motivasi : Keinginan Sendiri




8. Kebiasaan sehari-hari
a. Diet/ makan : Makan 3x sehari. Menu : nasi, sayur, lauk dan buah.Ibu terbiasa minum teh manis saat sarapan. Minum air putih sehari 7 - 8 gelas.terkadang ibu suka ngemil makanan ringan.

b. Eliminasi
- Defekasi : 1 kali sehari
- Miksi : 4-5 kali sehari
c. Pola istirahat dan tidur
- Tidur malam : 7-8 jam
- Tidur siang : 30-60 menit
d. Pola hubungan seks
- Frekuensi : 2 kali seminggu
- Keluhan : Tidak Ada

9. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Ekspresi wajah : Ceria
Keadaan emosional : Stabil
Tinggi badan : 151 cm
Berat badan
- Bulan lalu : 53 Kg
- Sekarang : 55 Kg

b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/90 mmHg
Suhu tubuh : 36 ° C
Denyut nadi : 80 kali permenit
Pernafasan : 24 kali permenit




c. Pemeriksaan fisik (inspeksi,palpasi,auskultasi dan perkusi)
1) Kepala
a. Kulit kepala : Bersih, tidak ada luka dan ketombe
b. Konstruksi rambut : Kuat
c. Distribusi rambut : Merata
2) Mata
a. Kelopak mata : Tidak terdapat oedem
b. Konjungtiva : Tidak pucat
c. Sclera : Tidak ikterik
3) Muka : Tdk pucat,Tdk tampak bercak merah, Tdk berjerawat
4) Mulut dan gigi
a. Gigi gligi : Lengkap, jumlah 32 buah
b. Mukosa mulut : Basah, Tidak ada seriawan
c. Caries dentis : Tidak ada
d. Geraham : Lengkap
e. Lidah : Bersih
5) Leher
a. Tonsil : Tidak Terdapat Peradangan
b. Faring : Tidak Terdapat Peradangan
c. Vena jugularis : Tidak Terdapat Pembesaran
d. Kelenjar getah bening : Tidak Terdapat Pembesaran
e. Kelenjar tiroid : Tidak Terdapat Pembesaran
6) Dada
a. Mammae : Simetris
b. Retraksi : Tidak ada
c. Putting susu : Menonjol
7) Punggung
a. Bentuk posisi : Tegap
8) Perut : Bersih, tidak ada benjolan abnormal
9) Ekstremitas
a. Oedema : Tidak ada
b. Varises : Tidak ada
c. Turgor : Baik
d. Refleks patella : Positif (+)

10. Pemeriksaan khusus
a. Pemeriksaan dalam
1) Vulva uretra : Tidak dilakukan pemeriksaan
2) Perineum : Tidak dilakukan pemeriksaan
3) Vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan
4) Dinding vagina : Tidak dilakukan pemeriksaan
5) Porsio : Tidak dilakukan pemeriksaan
6) Uterus : Tidak dilakukan pemeriksaan

11. Pemeriksaan laboraturium
a. Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Urine : Tidak dilakukan pemeriksaan
c. Pemeriksaan penunjang : Tidak dilakukan pemeriksaan












LANGKAH II (IMPLEMENTASI DATA DASAR)
DIAGNOSA
P1 A0 umur 25 tahun akseptor lama KB suntik 1 bulan dengan keluhan perubahan berat badan.

DASAR

DS :
- Ibu mengatakan melahirkan anak pertama tahun 2009.
- HPHT : 24 – 02 – 2010
- Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB suntik 1 bulanan.
- Ibu mengatakan berat badan bertambah banyak.

DO :
- TD : 120/90 mmHg
- T : 36 ° C
- N : 80 kali permenit
- R : 24 kali permenit
- BB
Bulan lalu : 53 Kg
Sekarang : 55 Kg


MASALAH
Peningkatan BB

DASAR
DS : Ibu mengatakan berat badan bertambah banyak

DO : BB
Bulan lalu : 53 Kg
Sekarang : 55 Kg

KEBUTUHAN
KIE Tentang :
- Nutrisi
- Aktivitas Sehari-hari

DASAR
- Ibu mengatakan kurang menjaga pola makannya.
- Ibu mengatakan kurang beraktivitas selain di kantor.


LANGKAH III
(MENGIDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL)
DIAGNOSA POTENSIAL
Obesitas

ANTISIPASI
- Mengatur pola makan
- Olahraga teratur


LANGKAH IV
(MENETAPKAN KEBUTUHAN TERHADAP TINDAKAN SEGERA)
Tidak ada


LANGKAH V
(MENYUSUN RENCANA ASUHAN YANG MENYELURUH)
1. Bina hubungan baik dengan ibu
2. Jelaskan hasil pemeriksaan
3. Penatalaksanaan KB Suntik
4. Jelaskan tentang KB Suntik
5. KIE tentang :
- Nutrisi
- Aktivitas Sehari-hari
6. Rencanakan jadwal suntik ulang
7. Anjurkan ibu untuk segera kembali bila ada keluhan

LANGKAH IV
(PELAKSANAAN LANGSUNG ASUHAN / IMPLEMENTASI)
1. Membina hubungan baik dengan ibu
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
3. Melakukan penatalaksanaan KB Suntik
- Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun sebelum melakukan tindakan.
- Mengambil 1 vial cyclofem dan mengocok dengan memutar untuk mencampur larutan.
- Mendesinfeksi tutup vial dengan kapas alcohol dengan tujuan meminimalkan pertumbuhan kuman.
- Mengambil larutan dengan spuit 3 cc secara tegak lurus untuk menghindari udara dalam vial masuk dalam spult dan memastikan larutan masuk seluruhnya
- Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik yaitu 1/3 bagian dari os. spina iliaka dengan os. Coxygis.
- Menyuntikkan secara IM dengan sudut 90° perlahan.
- Memfiksasi dengan kapas alcohol kemudian spuit dicabut.
- Membuang alat-alat bekas pakai ke tempat yang disediakan.
- Mencuci tangan dibawah air mengalir dengan sabun setelah melakukan tindakan
4. Menjelaskan pada ibu penyebab peningkatan BB yaitu pengaruh hormone progesterone yang ada pada KB Suntik ini
5. Memberikan KIE tentang :
- Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan yaitu dengan rnengurangi konsumsi lemak seperti mentega, keju, gajih hewan, minyak kelapa; mengurangi konsumsi gula dan meningkatkan konsumsi pati serta serat makanan seperti roti, kentang, buah-buaban dan sayuran.
- Menganjurkan ibu untuk rajin berolahraga dan beraktivitas untuk membakar lemak yang berlebih dalam tubuh.
6. Menganjurkan ibu untuk kembali pada tanggal 11-4-2010 untuk suntik KB
7. Menganjurkan ibu untuk segera kembali bila ada keluhan


LANGKAH VII
(EVALUASI)
Tanggal : 11 – 03 – 2010 Jam : 10.30
1. Ibu telah disuntik cyclofem 1 cc seara IM.
2. Kartu tanda akseptor KB telah dilengkapi dengan tanggal suntik ulang yaitu tanggal 11 – 04 - 2010
3. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan
4. Ibu mengatakan bersedia untuk menjaga pola makannya agar tidak terjadi peningkatan berat badan yang drastis
5. Ibu mengatakan bersedia untuk datang lagi untuk suntik KB bulan depan


DOKUMENTASI KEBIDANAN

S :
- Ibu mengatakan melahirkan anak pertama tahun 2009.
- HPHT : 24 – 02 – 2010
- Ibu mengatakan ingin suntik ulang KB suntik 1 bulanan.
- Ibu mengatakan berat badan bertambah banyak.

O :
TD : 120/90 mmHg T : 36 ° C
N : 80 kali permenit R : 24 kali permenit
BB
Bulan lalu : 53 Kg Sekarang : 55 Kg

A : P1 A0 umur 25 tahun akseptor lama KB suntik 1 bulan


P :
1. Bina hubungan baik dengan ibu
2. Jelaskan hasil pemeriksaan
3. Penatalaksanaan KB Suntik
4. Jelaskan tentang KB Suntik
5. KIE tentang :
- Nutrisi
- Aktivitas Sehari-hari
6. Rencanakan jadwal suntik ulang
7. Anjurkan ibu untuk segera kembali bila ada keluhan

Tidak ada komentar: